Sembilan Guru Besar Siap Pimpin UIN SMH Banten, Harapan Akan Rektor yang Amanah

Sabtu, 3 Mei 2025 17:02 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content
Foto-Foto Peserta Penjaringan Rektor UIN SMH Banten
Iklan

Sembilan Guru Besar UIN SMH Banten maju sebagai calon Rektor. Proses seleksi dimulai, harapan tertuju pada pemimpin yang amanah dan progresif.

Serang, 01 Mei 2025 — Dalam suasana penuh semangat akademik dan harapan perubahan, Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin (UIN SMH) Banten menggelar penjaringan bakal calon Rektor periode 2025–2029. Sembilan Guru Besar internal secara resmi mendaftarkan diri sebagai kandidat, menandakan kesiapan intelektual sekaligus spiritual dalam membawa institusi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) ini menuju masa depan unggul, mereka adalah:

1. Prof. Dr. H. Muhammad Ishom, M.A  
2. Prof. Yanwar Pribadi, Ph.D
3. Prof. Dr. H. Naf'an Tarihoran, M.Hum  
4. Prof. H. Wasehudin, M.Si
5. Prof. Dr. H. E. Syarifudin, M.Pd
6. Prof. H. Mufti Ali, Ph.D
7. Prof. Dr. H. Hidayatullah, M.Pd
8. Prof. Dr. Suryani, M.Si
9. Prof. Dr. Budi Sudrajat, M.A

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan


Proses seleksi administrasi dilakukan oleh Panitia sejak 2 hingga 8 Mei 2025. Mengacu pada PMA No. 68 Tahun 2015, terdapat sejumlah dokumen utama yang harus dipenuhi: Surat Rekomendasi Rektor, Surat Keterangan Sehat, dan Surat Keterangan Tidak Sedang Dipidana.

“Kami memastikan setiap proses berjalan transparan, akuntabel, dan setara. Ini adalah bagian dari ikhtiar menjaga marwah kampus Islam yang menjunjung nilai kejujuran dan amanah,” ujar Dr. Masykur, M.Hum selaku Ketua Panitia Penjaringan Rektor.

 

Pemimpin Akademik untuk Kampus yang Mencerahkan Umat

Penjaringan ini bukan sekadar formalitas administratif. Setiap bakal calon diwajibkan melampirkan Daftar Riwayat Hidup, rekam jejak kepemimpinan, serta visi dan misi yang akan menjadi bahan pertimbangan oleh Senat UIN SMH Banten.

Setelah seleksi administratif, panitia akan menyusun berita acara yang diserahkan kepada Rektor untuk disampaikan kepada Senar. Kemudian, hasil pertimbangan Senat disampaikan kepada Menteri Agama melalui Pantia Seleksi Kementerian Agama yang ditetapkan oleh Menteri Agama RI.

UIN SMH Banten berharap dari proses ini lahir pemimpin akademik yang amanah, mampu mengembangkan moderasi beragama, serta memajukan institusi dengan prinsip rahmatan lil ‘alamin.

“Kampus ini bukan hanya tempat menimba ilmu, tetapi juga pusat lahirnya pemimpin umat. Rektor ke depan harus mampu menjembatani antara tradisi ilmiah dan kebutuhan masyarakat kontemporer,” kata Rektor UIN SMH Banten Prof. Dr. KH. Wawan Wahyuddin, M.Pd.

Bagikan Artikel Ini
img-content
Gian Nova Sudrajat Nur

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler